Menurut Amnesty International, Rusia tampaknya ingin menyiksa dan mungkin membunuh Navalny secara perlahan.
"Rusia, pihak berwenang Rusia, mungkin menempatkan Navalny dalam situasi kematian perlahan dan berusaha menyembunyikan apa yang terjadi padanya," ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, seperti dikutip
Reuters.
Menurut Callamard, Navalny diperlakukan dengan buruk, bahkan di tengah pandemi Covid-19. Ia juga tidak memiliki akses ke dokter yang dapat dipercaya.
“Jelas otoritas Rusia melanggar haknya. Kami harus berbuat lebih banyak. (Rusia) telah mencoba untuk membunuhnya, mereka sekarang menahannya, dan memaksakan kondisi penjara, itu sama saja dengan penyiksaan," lanjut Callamard.
Pekan lalu, Navalny melakukan aksi mogok makan untuk menekan pihak penjara agar bisa memberinya perawatan medis yang lebih baik.
Hingga saat ini, Kremlin menolak memberikan komentar atas kesehatan Navalny. Sementara pihak penjara berdalih telah memberikan semua perawatan yang diperlukan untuk Navalny.
Navalny dipenjara pada Februari, setelah pulang dari perawatan akibat keracunan di Jerman. Ia diangggap melanggar hukuman percobaan dan dipenjara selama 2,5 tahun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: