Setelah kehilangan kekuasaan pada 2018, Najib terjerat dalam skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) senilai miliaran ringgit.
Sejak saat itu, ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dengan terus melakukan upaya banding. Ia pun masih tetap bebas dengan jaminan dan masih menjadi anggota parlemen.
Dimuat
Channel News Asia, tahun lalu, pengadilan menyebut Najib juga gagal membayar pajak senilai 1,69 miliar ringgit pada 2011 hingga 2017. Sehingga ia harus melunasinya.
Namun hingga saat ini Najib belum membayarkan pajak tersebut.
Bahkan pada Selasa malam (6/4), Najib mengatakan pejabat pajak telah mengeluarkan pemberitahuan baginya untuk menyelesaikan pembayaran dengan biaya tambahan.
Jika tidak, maka mereka akan menyatakan Najib telah bangkrut. Dan jika dinyatakan bangkrut, maka Najib akan kehilangan kursi di parlemen dan dilarang mencalonkan diri kembali.
Najib sendiri menegaskan ia selalu membayar pajak. Ia menuding kasus yang menjeratnya hanya bermotif politik.
"Saya akan terus berdiri dan melawan setiap upaya untuk menggertak dan mengintimidasi saya oleh mereka yang berkuasa," tulis pria 67 tahun itu di Facebook.
Terlepas dari keterlibatannya dalam skandal 1MDB, Najib diketahui masih menjadi sosok yang populer, dengan lebih dari empat juta pengikut di Facebook.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: