Hal itu ditegaskan oleh kepala Dewan Urusan Kelautan Taiwan, Lee Chung-wei ketika berbicara di hadapan parlemen pada Rabu (7/4).
Lee mengatakan pihaknya tengah mengawasi drone milik China yang mengelilingi Kepulauan Pratas di Laut China Selatan.
"Mereka tidak pernah memasuki perairan dan wilayah udara yang kami batasi, mereka hanya terbang di sekitar pada jarak tertentu," kata Lee, seperti dikutip
Reuters.
Kendati begitu, Lee mengatakan, pasukan Penjaga Pantai akan bereaksi jika pesawat tak berawak milik China itu melanggar batas.
"Setelah masuk akan ditangani sesuai aturan. Kalau perlu ditembak, kita tembak," tegasnya.
Kepulauan Pratas menjadi salah satu perselisihan antara China dan Taiwan, di mana Beijing sendiri mengakui Pulau Formosa itu sebagai bagian dari wilayahnya.
Dalam beberapa bulan terakhir Taiwan telah mengeluhkan aktivitas angkatan udara China di dekat pulau-pulau itu. Di sana hanya ada pengerahan marinir secara berkala, tanpa adanya populasi sipil permanen.
Selain Kepulauan Pratas, Taiwan juga mengklaim Pulau Itu Aba atau Pulau Taiping yang menjadi bagian Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: