Prefektur Osaka di wilayah barat Jepang telah mengumumkan keadaan darurat medis pada Rabu (7/4). Alhasil, pemerintah setempat harus mengganti rencana kegiatan estafet obor Olimpiade.
Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura mengatakan jalur estafet telah berubah karena lonjakan kasus Covid-19 pada anak muda, khususnya dikarenakan varian baru virus corona.
"Hampir dapat dipastikan bahwa strain mutan ini sangat menular dengan kecepatan transmisi yang tinggi," ujar Yoshimura, seperti dikutip
Channel News Asia.
"Saya ingin meminta semua penduduk prefektur Osaka untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu. Sistem medis dalam situasi yang sangat tertekan," tambah dia.
Sementara itu, komite penyelenggara Olimpiade Tokyo mengumumkan, estafet obor akan dilakukan di Taman Peringatan Ezpo '70 tanpa penonton pada 13 hingga 14 April. Itu merupakan taman seluas 260 hektar yang dikelola oleh pemerintah setempat.
Selama kegiatan, komite akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penyebaran virus corona.
Pada Rabu, Osaka melaporkan 878 kasus baru Covid-19, memecahkan rekor sehari sebelumnya. Akibatnya, sekitar 70 persen tempat tidur rumah sakit di prefektur itu penuh.
Meningkatnya penyebaran Covid-19 di Jepang semakin membuat khawatir penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang sudah tertunda selama setahun.
Untuk mengatasi situasi, Perdana Menteri Yoshihide Suga telah memberlakukan berbagai aturan, termasuk meminta pemerintah daerah untuk memperketat pembatasan sosial.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.