Bersama dengan itu, hilang pula laporan dari 'plot jahat' yang disebut-sebut bertujuan untuk menggulingkan Raja Abdullah II. Penduduk menyambut itu dengan senang hati.
"Saat krisis meletus pada Sabtu, tidak ada seorang pun di jalan-jalan. Orang-orang ketakutan," kata Shady (41), pemilik toko pakaian di ibu kota Amman, seperti yang dilaporkan
AFP, Rau (7/4).
"Tapi alhamdulillah, itu diselesaikan di dalam istana kerajaan," katanya.
Jaksa Amman Hassan al-Abdallat pada hari Selasa (6/4) melarang publikasi informasi apa pun tentang dugaan komplotan yang dikatakan melibatkan Pangeran Hamzah, saudara tiri raja, untuk merahasiakan penyelidikan dinas keamanan.
Sebelumnya, media diramaikan oleh pemberitaan penentangan Pangeran Hamzah, mantan putra mahkota yang disingkirkan sebagai pewaris takhta pada 2004. Pangeran Hamzah dituduh terlibat dalam konspirasi untuk 'mengacaukan keamanan kerajaan. Ia ditangkap bersama 16 orang pejabat lainnya.
Tetapi pada hari Rabu, halaman depan media tidak menampilkan apa pun tentang krisis kerajaan Yordania. Halaman media didominasi oleh kunjungan Menteri Luar Negeri Saudi Faysal Bin Farhan dengan pesan dari Raja Salman dan perkembangan wabah virus corona yang melanda negara itu.
Hamzah sebelumnya telah menggunakan media secara ekstensif untuk mengecam situasinya, menuduh penguasa Yordania melakukan korupsi, nepotisme dan ketidakmampuan dalam pesan video yang diterbitkan oleh BBC pada hari Sabtu.
Tetapi pada hari Senin, setelah dimediasi oleh seorang pamannya, dia berjanji setia kepada raja.
"Alhamdulillah, semuanya kembali normal," kata Mustafa Al-Riyalat, pemimpin redaksi surat kabar pro-pemerintah Addustour.
"Semua orang Yordania merasa diyakinkan, karena seolah-olah tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Shady si penjaga toko mengatakan dia "sangat senang kasus ini berakhir secara damai".
"Kami sudah menghadapi situasi kritis dengan pandemi, dan kami tidak tahan lagi krisis," katanya.
Namun, ada juga yang tetap mengkhawatirkan situasi itu. Ahmed Awad, dari Phenix Center for Economics and Informatics Studies, memperingatkan bahwa krisis belum berakhir.
"Ada solusi di dalam keluarga kerajaan, tapi bukan solusi untuk krisis politik," katanya.
"Krisis politik yang sebenarnya akan berlanjut sampai ada reformasi yang lebih demokratis."
Pangeran Hamzah bin Hussein adalah putra dari pasangan Raja Hussein
dari Yordania dan istri keempatnya, Ratu Noor. Ia diangkat menjadi Putra
Mahkota Yordania pada 1999, sebuah jabatan yang ia pegang sampai
saudara seayahnya, Raja Abdullah II, menggantikannya pada 2004.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: