Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Erdogan Berharap Kasus Virus Corona Di Turki Berkurang Di Akhir Ramadhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 08 April 2021, 08:18 WIB
Erdogan Berharap Kasus Virus Corona Di Turki Berkurang Di Akhir Ramadhan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengharapkan adanya pengurangan yang signifikan dalam jumlah kasus virus corona pada akhir bulan suci Ramadhan.

Hal tersebut disampaikan Erdogan selama pertemuan dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara, Rabu (7/4) waktu setempat.

"Kami bertujuan untuk memberikan istirahat ke negara kami selama Ramadan dan mempersiapkannya untuk hari-hari yang lebih baik setelah Idul Fitri," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (8/4).

Ramadhan tahun ini akan dimulai minggu depan dan berlangsung hingga Mei mendatang.

Dia mengatakan bahwa pengetatan dan pelonggaran pembatasan harus sejalan dengan jalannya pandemi.

“Jika kita bisa menurunkan jumlah kasus menjadi ribuan, kita bisa menangkap musim pariwisata yang akan dibuka pada Mei dan kegiatan komersial yang akan tercipta musim pariwisata,” katanya.

Menghadapi meningkatnya kasus dan jumlah korban jiwa, Turki baru-baru ini mengumumkan kembalinya jam malam akhir pekan di daerah berisiko tinggi serta pembatasan lainnya, selain langkah-langkah khusus untuk Ramadhan.

Turki melaporkan lebih dari 54.700 kasus virus korona baru pada hari Rabu (7/4), jumlah harian tertinggi di negara itu sejak dimulainya pandemi.

Sebanyak 54.740 kasus, termasuk 2.203 pasien bergejala, terdaftar di seluruh negeri selama 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total kasus melebihi 3,63 juta, menurut Kementerian Kesehatan.

Korban tewas secara nasional juga meningkat 276 hingga mencapai 32.943.

Sementara itu, menurut angka resmi Turki telah memberikan lebih dari 17,95 juta suntikan vaksin secara nasional. Lebih dari 10,54 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin sementara dosis kedua diberikan kepada hampir 7,41 juta jiwa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA