Keputusan Prayut diambil di tengah kekhawatiran akan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Thailand selama liburan Festival Songkran yang akan berlangsung pada 13 hingga 15 April mendatang.
"Apa pun yang akan terjadi, ini akan kita lakukan. Alasannya, ini masalah yang melibatkan banyak orang. Pemerintah akan dan harus berusaha mengatasinya nanti," katanya, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Kamis (8/4).
Dia memastikan bahwa setiap provinsi sekarang memiliki fasilitas skrining Covid-19 dan tindakan karantina mandiri. .
"Bisa saja kita memerintahkan penguncian baru dan membuat semua orang tinggal di rumah (selama festival). Tapi pertanyaannya adalah, adakah yang akan senang dengan itu?" kata perdana menteri.
Dia juga menanggapi kekhawatiran yang diajukan oleh para ahli medis atas kemungkinan perjalanan dan perayaan Songkran yang memperburuk penyebaran Covid-19.
"Pemerintah mencoba yang terbaik untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan untuk merangsang ekonomi melalui promosi pariwisata dan menahan penyebaran wabah," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Keunggulan dalam Virologi Klinis Universitas Chulalongkorn, Yong Poovorawan memperingatkan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu selama periode Songkran mendatang, karena menurutnya itu hanya akan membuat jumlah infeksi baru meroket.
"Mengunjungi kerabat yang lebih tua selama festival ini bagus, tapi tidak baik jika kunjungan seperti itu berarti juga menyebarkan virus kepada mereka," ujarnya.
Sejauh ini, Thailand telah menyuntikkan 323.989 dosis vaksin Covid-19 kepada 274.354 orang di seluruh negeri, dengan beberapa telah diberikan dua kali suntikan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: