Dikutip dari
AFP, China telah memberikan 140 juta dosis vaksin Covid-19 kepada penduduknya. Beijing sendiri menargetkan untuk memvaksinasi 40 persen dari 1,4 miliar penduduknya pada Juni.
Kendati begitu, target tersebut tampak sulit dicapai dengan lambatnya program vaksinasi karena warga merasa tidak berisiko tertular virus corona mengingat baiknya pengendalian wabah.
Alhasil otoritas menggunakan tiket ke tempat-tempat wisata hingga kupon belanja untuk menarik minat memvaksinasi. Mereka bahkan membuat laporan yang berisi toko-toko mana saja yang belum divaksinasi sebagai tekanan sosial.
Dinding di gang-gang sempit distrik Xicheng Beijing sekarang ditempeli dengan tanda-tanda hijau, kuning dan merah, menunjukkan tingkat vaksinasi orang yang bekerja dan tinggal di toko pinggir jalan dan rumah halaman.
"Saya merasa ini agak aneh," kata Wang Ying, seorang barista yang menerima tanda merah tepat di depan pintunya - tingkat terendah vaksinasi kurang dari 40 persen.
"Awalnya saya mengira vaksinasi harus berdasarkan keinginan individu, tetapi sekarang tampaknya semua orang harus mendapatkan vaksin," tambahnya.
Meski meragukan keamanan vaksin, Wang mengatakan ia akhirnya harus divaksinasi untuk membuat pelanggannya nyaman.
Sementara itu, di Daxing, otoritas membagikan kupon belanja kepada orang-orang yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Komite lingkungan di distrik lain telah menjanjikan sekotak telur untuk penduduk lanjut usia yang telah divaksinasi.
Sedangkan di distrik lainnya memberikan tiket gratis ke Kuil Lama bagi warga yang sudah disuntik vaksin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.