Kepala Administrasi Makanan dan Obat, Rolando Enrique pada Kamis (8/4) mengatakan penangguhan hanya dilakukan untuk pencegahan karena tidak ada kasus pembekuan darah setelah vaksinasi AstraZeneca di Filipina.
"Penangguhan sementara ini tidak berarti bahwa vaksin itu tidak aman atau tidak efektif. Itu hanya berarti bahwa kami mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan keamanan setiap warga Filipina," ujar Domingo, seperti dikutip
Reuters.
Sebelumnya, Badan Obat Eropa (EMA) menyebut ada kemungkinan hubungan antara vaksinasi dan pembekuan darah. Sehingga banyak negara Eropa yang memberlakukan aturan yang serupa seperti Filipina, lantaran kasus pembekuan darah banyak terjadi pada orang dewasa.
Filipina sejauh ini telah menerima 525.600 dosis vaksin AstraZeneca, sekitar seperlima dari total pasokan nasional, melalui fasilitas COVAX.
Manila juga membeli 2,6 juta dosis vaksin AstraZeneca lainnya, dan akan dikirimkan bulan depan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.