Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantuan Biden Untuk UNRWA Disambut Baik Pengungsi Palestina, Disesalkan Oleh Israel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 09 April 2021, 07:35 WIB
Bantuan Biden Untuk UNRWA Disambut Baik Pengungsi Palestina, Disesalkan Oleh Israel
Gilad Erdan/Net
rmol news logo Pengumuman bahwa AS akan memulai kembali pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), disambut dengan suka cita oleh para pengungsi Palestina.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Rabu (7/4) bahwa mereka akan memberikan total dana sebanyak 235 juta dolar AS untuk mendanai UNRWA yang membantu 5,7 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.

“Kami senang,” kata Ahmed Odeh di kamp pengungsi Deheisheh Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/4).

“Mantan pemerintahan Amerika mencoba menghentikan dana ini untuk rakyat Palestina," katanya.

Pengungsi lain, yang menyambut baik keputusan AS adalah Subhi Allian (71).

"Setiap pendanaan untuk kamp pengungsi dan pengungsi adalah niat baik dan baik untuk kami ... orang-orang tidak bekerja atau menghasilkan uang, terutama selama pandemi," ungkapnya.

Sebagian besar pengungsi yang terdaftar di UNRWA adalah keturunan dari 700.000 warga Palestina yang terusir dari rumah mereka atau melarikan diri dari pertempuran dalam perang tahun 1948 yang mengarah pada penciptaan Israel.

Banyak yang menginginkan hak untuk kembali ke tanah bekas keluarga mereka di Palestina pra-1948, tanah yang sekarang berada di Israel. Israel menolak hak seperti ancaman demografis bagi mayoritas Yahudi.

Namun, Israel agaknya tidak senang dengan keputusan Biden untuk memberikan bantuan dana kepada UNRWA.

Dalam video Twitter Rabu malam, Gilad Erdan, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyuarakan kekecewaan dan keberatannya.

“Sekolah-sekolah UNRWA secara teratur menggunakan materi yang menghasut untuk melawan Israel dan definisi memutar yang digunakan oleh badan tersebut untuk menentukan siapa pengungsi hanya akan melanggengkan konflik,” katanya.

“Seharusnya tidak ada dalam bentuknya saat ini," lanjut Erdan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA