Di ibukota, pemerintah berencana untuk menetapkan status "kuasi-darurat" baru selama sebulan penuh untuk memerangi Covid-19.
Bulan lalu, pemerintah sendiri sudah mencabut keadaan darurat untuk di Tokyo.
Pembatasan baru itu diusulkan oleh Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, sepeti dikutip
Reuters, Jumat (9/4).
Pembatasan meliputi pengurangan jam operasional untuk bar dan restoran selama 24 hari untuk Kyoto dan Okinawa mulai 12 April. Itu dilakukan mengingat 29 April hingga 5 Mei merupakan musim liburan "Minggu Emas".
Menurut Nishimura, pembatasan diperlukan karena terjadi peningkatan kasus Covid-19. Pada Kamis (8/4), Tokyo melaporkan 545 kasus Covid-19.
"Strain mutan menyebar dengan cepat, dan kami sangat prihatin," kata Nishimura.
Dengan kuasi-darurat, pemerintah daerah dapat mengenakan denda sebesar 200.000 yen atau mempublikasikan nama-nama mereka yang tidak mematuhi aturan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: