Media penyiaran Jepang, NHK, melaporkan pada Jumat (9/4) bahwa pengumuman tersebut paling cepat akan dirilis pada Selasa (13/4) mendatang.
Air limbah yang dihasilkan oleh pembangkit nuklir yang lumpuh telah disimpan dalam tangki di kompleks yang akan diisi tahun depan. NHK mencatat, meski sudah dirawat, tetapi itu masih mengandung tritium radioaktif.
Sumber mengatakan, pemerintah ingin mencairkan elemen tersebut ke standar global yang dapat diterima. Kemudian, dua tahun dari sekarang, air itu akan mulai dibuang ke laut.
Pejabat pemerintah akan membahas rencana tersebut pada pertemuan menteri kabinet terkait minggu depan.
Sementara, industri perikanan Jepang sangat menentang gagasan tersebut.
Gagasan ini sempat memicu kekhawatiran di antara penduduk setempat.
Perdana Menteri Suga Yoshihide bertemu dengan kepala organisasi nasional yang mewakili perikanan pada hari Rabu lalu. Suga mengatakan kepada Presiden Asosiasi Koperasi Perikanan Nasional Kishi Hiroshi bahwa pemerintahnya akan menetapkan kebijakan berdasarkan proposal ahli.
Kishi mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bahwa organisasi tersebut tetap menentang pembebasan laut. Dia juga mengatakan bahwa ketika keputusan akhir dibuat, dia ingin pemerintah memenuhi tanggung jawabnya untuk mencegah rumor yang merugikan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: