Penutupan tersebut sebagai imbas lonjakan baru kasus Covid-19 yang ditimbulkan oleh cluster Thong Lor yang menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.
Tempat yang terkena penutupan termasuk pub, bar, karaoke, dan panti pijat. Namun, tatanan baru tidak mencakup spa pijat tradisional Thailand.
Juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA), Taweesilp Visanuyothin, mengatakan pada hari Kamis bahwa penutupan akan berlaku setelah Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha menandatangani perintah tersebut pada pertemuan CCSA yang akan berlangsung Jumat (9/4) waktu setempat.
Pejabat kesehatan dan keamanan sepakat pada pertemuan EOC bahwa penutupan menyeluruh di semua provinsi secara nasional tidak diperlukan. Mereka memilih apa yang disebut Dr Taweesilp sebagai 'terapi bertarget' di provinsi-provinsi yang berpotensi menyebarkan Covid-19.
Perhatian utama mereka adalah penyebaran virus varian Inggris, dengan kasus terdeteksi di Thailand untuk pertama kalinya.
"Tidak adil untuk meresepkan dosis yang kuat untuk semua provinsi," kata juru bicara CCSA, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Jumat (9/4).
"Provinsi target adalah mereka yang terkena infeksi baru dan mereka yang berisiko karena mereka merupakan pintu gerbang, atau jalan utama, bagi para pelancong," katanya.
Keputusan itu diambil menjelang liburan panjang Songkran minggu depan, ketika jutaan orang akan berangkat untuk liburan dan reuni keluarga.
Kasus baru yang terkait dengan pub, bar, dan klub di daerah Thong Lor selama 3-8 April telah melonjak menjadi 399 dari 3.112 yang diuji. 1.075 tes lainnya sedang menunggu hasil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: