Direktur Pusat Penelitian Seismik Universitas Hindia Barat, Erouscilla Joseph mengatakan, gunung berapi sudah memberikan aktivitas seismik dalam beberapa hari terakhir.
Kantor manajemen daruraat telah meningkatkan level kewaspadaan ke merah, mengharuskan warga di zona berbahaya untuk melakukan evakuasi pada Kamis (8/4).
Dimuat
Associated Prees, terdapat sekitar 16 ribu orang yang tinggal di zona merah. Mereka melakukan evakuasi menggunakan kapal pesiar, dikirim ke pulau-pulau terdekat atau tempat penampungan yang aman.
Kendati begitu, upaya evakuasi sendiri terhambat oleh pandemi Covid-19.
Perdana Menteri Ralph Gonsalves mengatakan, penduduk yang dievakuasi ke pulau-pulau terdekat harus melakukan vaksinasi terlebih dulu.
Dia mengatakan dua kapal pesiar Royal Caribbean tiba pada Jumat (9/4) dan yang ketiga dalam beberapa hari mendatang, serta dua kapal pesiar Karnaval pada hari yang sama.
Pulau yang mengatakan mereka akan menerima pengungsi termasuk St Lucia, Grenada, Barbados dan Antigua.
Gonsalves juga mengatakan telah berbicara dengan pemerintah Karibia lainnya untuk menerima kartu ID orang jika penduduknya tidak memiliki paspor.
“Ini adalah situasi darurat, dan semua orang mengerti itu,†katanya.
Gunung berapi La Soufiere terakhir meletus pada 1979, dan letusan sebelumnya pada 1902 menewaskan sekitar 1.600 orang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: