Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Duke of Edinburgh, Bukan Sekedar "Bayangan" Ratu Eizabeth II

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 09 April 2021, 19:19 WIB
Duke of Edinburgh, Bukan Sekedar "Bayangan" Ratu Eizabeth II
Pihak kerajaan mengumumkan bahwa Pangeran Philip alias Duke of Edinburgh menghembuskan napas terakhirnya di usia 99 tahun/Net
rmol news logo Kerajaan Inggris berduka jelang penghujung pekan ini. Tapatnya pada Jumat (9/4), pihak kerajaan mengumumkan bahwa Pangeran Philip alias Duke of Edinburgh menghembuskan napas terakhirnya di usia 99 tahun.

Menengok kembali lembaran sejarah, Pangeran Philip merupakan sosok yang ikut berperan dalam membantu memodernisasi monarki Inggris.

Pria kelahiran Mon Repos, Corfu, Yunani pada 10 Juni 1921 ini merupakan sosok yang berhasil memikat hati Elizabeth II yang kemudian melanjutkan kepemimpinan monarki Inggris.

Sejak saat itu, Philip kerap dipandang sebagian pihak hidup dalam bayang-bayang wanita yang dinikahinya di Westminster Abbey pada tahun 1947 tersebut. Dengan setia dia selalu berjalan selangkah di belakang Sang Ratu pada ribuan acara seremonial yang mereka hadiri selama masa kepemipinannya yang merupakan masa terpanjang dalam sejarah Inggris.

Meskipun tidak memiliki peran resmi, bukan berarti keberadaannya tidak memiliki kontribusi. Dia merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh di keluarga kerajaan selama lebih dari 70 tahun.

Lahir di zaman penghormatan terhadap monarki, Philip membantu Elizabeth menavigasi pergolakan politik dan sosial abad ke-20 untuk membuat monarki yang cocok untuk waktu yang berbeda.

Seringkali menghadapi pengadilan yang sangat tradisional, dia mereformasi istana dan mencoba memanfaatkan kekuatan televisi yang tumbuh untuk memproyeksikan pengaruh kerajaan.

Dia juga lah yang mendorong penobatan ratu pada tahun 1953 untuk disiarkan langsung di televisi. Dia juga. menjadi bangsawan pertama yang melakukan wawancara TV.

Meski Philip sering dikritik karena sikap atau komentarnya yang kasar, namun rekan-rekan terdekatnya mengenang dia sebagai orang kepercayaan terdekat Ratu Elizabeth II. Dia membawa gagasan dan semangat yang tidak kunjung padam ke dalam kerajaan.

“Dia, secara sederhana, telah menjadi kekuatan saya dan bertahan selama ini,” kata Ratu Elizabeth II dalam penghormatan pribadi kepada Philip dalam pidatonya untuk menandai ulang tahun pernikahan ke-50 mereka pada tahun 1997 silam.

“Saya, dan seluruh keluarganya, dan ini serta banyak negara lain, berhutang padanya lebih banyak daripada yang akan dia klaim, atau kita akan pernah tahu," sambungnya, seperti dikutip Reuters.

Dari pernikahannya, pasangan itu memiliki empat anak, yakni Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA