Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Djibouti Gelar Pemilu, Kesempatan Terakhir Petahana Curi Masa Jabatan Kelima

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 10 April 2021, 12:28 WIB
Djibouti Gelar Pemilu, Kesempatan Terakhir Petahana Curi Masa Jabatan Kelima
Presiden Ismail Omar Guelleh /Net
rmol news logo Djibouti menggelar pemungutan suara pada Jumat (9/4) waktu setempat, di tengah perjuangan petahana Presiden Ismail Omar Guelleh mengamankan kursinya untuk masa jabatan kelima di negara yang menjadi rumah bagi pangkalan militer untuk Amerika Serikat, China, dan lainnya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pilpres kali ini Guelleh hanya menghadapi satu penantang, yaitu kandidat independen Zakaria Ismail Farah, yang menghentikan kampanye lebih awal sambil menegaskan bahwa dia tidak dapat melakukannya dengan aman. Sebagai bentuk protes, dia muncul dengan mulut tertutup selotip.

Banyak kritikus yang menyebut Guelleh sebagai diktator bertangan besi, tetapi orang lain di Djibouti melihatnya sebagai kekuatan pendorong dalam pembangunan negara dan stabilitas relatif. Negara ini terletak di Laut Merah di sepanjang salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Guelleh telah berkuasa sejak 1999 setelah pendahulunya, presiden pertama negara itu Hassan Guled Aptidon, meninggal dunia. Djibouti memenangkan kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1977.

Guelleh mengatakan kepada wartawan beberapa hari yang lalu bahwa dia tidak lagi tertarik pada kekuasaan tetapi hanya menanggapi keinginan rakyat.

“Rakyatku, Djibouti, yang memintaku untuk mencalonkan diri lagi dan tidak meninggalkan mereka demi kemakmuran bangsa,” katanya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (9/4).

Jika menang, masa jabatan kelima Guelleh diprediksi akan menjadi yang terakhir setelah reformasi konstitusi 2010 membatalkan batas masa jabatan sambil memperkenalkan batas usia 75 tahun, yang akan menguncinya dari pemilihan di masa depan, mengingat saat ini usia Guelleh sudah 73 tahun.

Lebih dari 205.000 orang terdaftar untuk memilih di Djibouti, yang memiliki populasi lebih dari 600.000. Negara tersebut merupakan campuran etnis Somalia, Afar dan Arab. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA