Hal itu diumumkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy, seperti dikutip
Spuntik, Minggu (11/4).
Erdogan mengatakan, kerja sama kedua negara dilakukan untuk memastikan keamanan dan perdamaian di kawan Laut Hitam.
Kendati begitu, ia menegaskan, kerja sama pertahanan kedua negara tidak ditujukan untuk negara tertentu.
"Mengingat masalah pertahanan dan keamanan nasional, kami mulai bekerja dalam format 2+2. Oleh karena itu, kami akan meningkatkan kerja sama antar negara kami," ujar Erdogan.
Erdogan juga menyatakan bahwa Ankara akan melanjutkan kebijakannya untuk tidak mengakui penyatuan Krimea dengan Rusia.
Dia juga menyatakan dukungan untuk Crimean Platform, proyek Kiev untuk "mengembalikan" wilayah tersebut di bawah kendalinya.
Terkait dengan konflik di timur Ukraina, Erdogan mengatakan bahwa ia dan Zelensky sepakat konflik dapat diselesaikan dengan upaya politik dan diplomatik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: