Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Agar Lebih Manjur, Ahli Di China Pertimbangkan Campur Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 11 April 2021, 13:57 WIB
Agar Lebih Manjur, Ahli Di China Pertimbangkan Campur Vaksin Covid-19
Ilustrasi/Net
rmol news logo China tengah mempertimbangkan untuk mencampurkan berbagai vaksin Covid-19 untuk meningkatkan efektivitas yang rendah.

Kapala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Gao Fu mengatakan pihak berwenang saat ini sedang disibukkan untuk memecahkan masalah karena efektivitas vaksin yang ada tidaklah tinggi.

"Vaksin China tidak memiliki perlindungan yang sangat tinggi," ujar Gao saat konferensi di Chengdu pada Sabtu (10/4).

Gao mengatakan, opsi untuk mengatasi masalah kemanjuran adalah dengan mengganti penggunaan dosis vaksin yang memanfaatkan teknologi berbeda.

Opsi itu juga dipelajari bukan hanya oleh para ahli di China, namuan seluruh dunia.

Dikutip dari AFP, menurut Gao, para ahli tidak boeh mengabaikan vaksin mRNA hanya karena sudah ada program vaksinasi di China.

Sejauh ini, tidak ada vaksin di China yang disetujui menggunakan teknologi mRNA. Teknologi itu diketahui digunakan oleh sejumlah vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.

China sendiri memiliki empat vaksin yang disetujui dengan syarat, yaitu yang dikembangkan oleh CanSino Biologics, Sinovac Biotech, serta China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan anak perusahaannya, Wuhan Institute of Biological Products.

Keempatnya memiliki kemanjuran di bawah Pfizer dan Moderna, yang masing-masing memiliki efektivitas mencapai 95 persen dan 94 persen.

Di Brasil, kemanjuran Sinovac menunjukkan sekitar 50 persen untuk mencegah infeksi, dan 80 persen untuk gejala berat.

Dua vaksin Sinopharm masing-masing memiliki tingkat kemanjuran 79,34 persen dan 72,51 persen. Sedangkan kemanjuran keseluruhan untuk CanSino berada pada 65,28 persen setelah 28 hari suntikan.

China telah memberikan sekitar 161 juta dosis sejak vaksin sejak program itu dimulai tahun lalu. Pemerintah bertujuan untuk memvaksinasi 40 persen dari 1,4 miliar penduduknya pada Juni. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA