Jahangiri membuat pernyataan dalam konferensi pers bahwa aset beku itu sangat dibutuhkan negaranya yang tengah bergulat dengan Covid-19. Iran perlu embeli banyak peralatan medis dan kebutuhan untuk memerangi pandemi.
Ia mengatakan, langkah yang diambil oleh bank-bank Korea Selatan dalam memblokir sumber-sumber devisa Iran telah merugikan Iran dan merusak citra dan posisi Korea Selatan di mata rakyat Iran.
“Kami meminta pemerintah Korea Selatan untuk melepaskan sumber-sumber devisa Iran secepat mungkin dan mengkompensasi masalah. yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dengan tindakan praktisnya," katanya, di Kompleks Sa'd Abad Teheran, seperti dikutip dari
IRNA.
Menjelang 60 tahun hubunan bilatreal dua negara, Jahangiri berharap bisa terus menjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung. Selama tahun-tahun ini, hubungan tinggi antara kedua negara dan perusahaan Korea Selatan aktif di berbagai sektor ekonomi Iran.
Jahangiri menyebutkan volume perdagangan bursa antara Iran dan Korea Selatan pada 2012 mencapai 17 miliar dolar AS.
Iran dan Korea Selatan memiliki banyak bidang kerja sama dan kemitraan. Iran dan Korea Selatan, sebagai dua negara Asia di Asia Barat dan Timur, memiliki peran yang saling melengkapi dalam bidang ekonomi.
Chung tiba di Teheran pada Minggu (11/4) sore. Kedatangannya ke Iran adalah untuk pembicaraan sejumlah masalah hubungan bilateral dan membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan Teheran-Seoul.
Kunjungan tersebut menandai perjalanan pertama dengan pemutaran perdana Korea Selatan dalam 44 tahun.
"Saya ingin mencatat bahwa kunjungan saya ke Teheran menunjukkan keinginan Korea Selatan untuk memperluas kerja sama dengan prospek hubungan bilateral di masa depan. Saya percaya, transaksi kita harus terus berlanjut pada tingkat tinggi dan perjalanan ini harus memperkuat fondasi hubungan bilateral, dan karena itu, hari ini saya mengundang Jahangiri untuk mengunjungi Korea Selatan," kata Chung Sye-kyun kemudian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: