Konflik terjadi antara suku Agarabi dan Tapo yang bermula pada sengketa kepemilikan tanah.
Dilaporkan
The Guardian, konflik bersenjata terjadi pada Kamis (8/4) dan Jumat (9/4), di mana mereka menggunakan senjata berkekuatan tinggi seperti granat tangan.
Polisi menyebut 19 orang tewas dan banyak orang lainnya belum ditemukan. Sejumlah properti juga telah dihancurkan.
Konflik bersenjata terhenti pada Sabtu (10/4) dan Minggu (11/4), ketika kedua suku menjalani hari Sabat.
Komandan Polisi Provinsi Michael Welly mengatakan ada tanda-tanda bahwa pertempuran akan dilanjutkan pekan ini sebagai "perang habis-habisan".
Welly mengatakan kepada Komisaris Polisi PNG David Manning bahwa tanpa bantuan polisi, lebih banyak nyawa diperkirakan akan hilang.
Manning kemudian mengatakan tim yang terdiri dari 15 orang dari Northern Mobile Group telah dikirim untuk membantu polisi setempat memulihkan perdamaian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: