Menteri Luar Negeri Iran, Mohamad Javad Zarif bahkan menegaskan Teheran akan membalas serangan tersebut.
"Zionis ingin membalas dendam karena kemajuan kami dalam cara mencabut sanksi. Mereka secara terbuka mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan ini," ujar Zarif pada Senin (12/4), seperti dikutip
Sputnik.
"Tapi kami akan membalas dendam kami pada Zionis," tambahnya.
Pada Minggu pagi (11/4), Organisasi Energi Atom Iran melaporkan adanya ledakan di pabrik pengayaan uranium milik Iran di Natanz, Provinsi Isfahan.
Ledakan tersebut dilaporkan telah menghancurkan kemampuan Iran untuk memperkaya uranium dan bisa memakan waktu setidaknya 9 bulan untuk melanjutkan pekerjaan di fasilitas tersebut.
Mengutip sumber intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel,
The New York Times melaporkan ledakan itu telah direncanakan dengan sengaja dan bagian dari operasi rahasia Israel.
Insiden tersebut terjadi ketika Iran bersama AS dan sisa penandatangan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) melakukan negosiasi di Wina terkait kembalinya Washington dalam kesepakatan nuklir tersebut.
BERITA TERKAIT: