Hal itu tertuang dalam dokumen soal amandemen yang diteken oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon Michel Najjar pada awal pekan ini.
Dalam amandemen tersebut, Lebanon resmi menambahkan sekitar 1.400 km persegi wilayah maritim ke zona ekonomi eksklusif yang diklaim oleh Lebanon dalam pengajuan aslinya kepada PBB.
Kini, dokumen tersebut hanya perlu ditandatangani oleh sementara perdana menteri sementara, menteri pertahanan, dan presiden Lebanon sebelum diserahkan ke PBB untuk klaim resmi untuk mendaftarkan koordinat baru daerah tersebut.
"Saya berharap itu akan ditandatangani karena semua orang, menteri pertahanan dan perdana menteri dan presiden prihatin tentang ini," kata Najjar seperti dikabarkan
Al Jazeera.
"Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun dari tanah air kami atau setetes air pun atau satu inci pun martabatnya," sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan bahwa langkah Lebanon akan menggagalkan pembicaraan dan negosiasi.
"Tindakan sepihak Lebanon, tentu saja, akan dijawab dengan tindakan paralel oleh Israel," katanya dalam sebuah pernyataan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: