Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Tahun Aset Dibekukan Korsel, PM Chung: Uang Ini Milik Iran, Harus Dikembalikan Kepada Pemiliknya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 13 April 2021, 04:32 WIB
Tiga Tahun Aset Dibekukan Korsel, PM Chung: Uang Ini Milik Iran, Harus Dikembalikan Kepada Pemiliknya
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-Kyun saat berada di Teheran/Net
rmol news logo Harapan Iran mengenai pencairan aset yang dibekukan di bank-bank di Korea Selatan nampaknya akan terwujud.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Perdana Menteri Chung Sye-Kyun mengatakan bahwa Korea Selatan memang sudah seharusnya 'segera' mengembalikan 7 miliar dolar AS dana beku itu ke Iran.

Pernyataan itu disampaikan Chung pada konferensi pers Senin di Teheran usai bertemu Penasihat Pemimpin Revolusi Islam, Ali Larijani, Senin (12/4).

Larijani pada pertemuannya dengan Chung mengatakan, permasalahan aset yang diblokir harus segera diselesaikan.

"Sumber daya kami ada di bank negara Anda dan pemerintah Anda harus bisa dipercaya menyelesaikan masalah ini dengan melepaskan aset kami yang diblokir. Masalah ini seharusnya tidak berdampak negatif pada hubungan antara kedua negara," ujar Larijani, seperti dikutip dari Iran Press, Senin (12/4).

Chung sebelumnya telah bertemu dengan Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf untuk membicarakan sejumlah masalah dalam hubungan bilateral. Lalu sehari sebelumnya, ia juga bertemu dengan Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri.

Kepada Jahangiri, Chung menyampaikan betapa ia berharap hubungan Seoul-Teheran akan tetap langgeng seperti yang selama ini terjalin, walau beberapa tantangan harus dihadapi, termasuk dibekukannya aset Iran di bank-bank Korsel di bawah sanksi Amerika Serikat.

"Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa uang ini adalah uang Iran dan harus dikembalikan kepada pemiliknya," kata Chung kepada wartawan di Teheran, seperti dilaporkan media Mehr News yang mengutip Korea Herald, Senin.

"Yang terbaik adalah menemukan cara dan mengembalikannya dengan cepat," ujar Chung.

Langkah bank-bank Korea Selatan untuk memblokir sumber daya asing Iran terjadi pada saat rakyat Iran sangat membutuhkannya karena pandemi virus corona.

Pengembalian dana itu selain memang hak Iran, juga untuk kepentingan terbaik Korea Selatan agar tidak mengganggu hubungan baik yang selama ini terjalin dan melanggengkan kerja sama bilateral.

Chung mengisahkan bahwa ia sangat prihatin mendengar kekecewaan pejabat Iran atas insiden pemblokiran aset. Ia berjanji akan menemukan solusi yang tepat.

Aset Iran yang ditahan Korsel itu belum dibayarkan sejak September 2018 dengan dalih sanksi AS, membuat hubungan kedua negara menjadi kurang baik.

Kunjungan Chung ke Iran adalah lawatan Korsel yang pertama ke negara itu  dalam 44 tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA