Dalam wawancaranya bersama media
Al-Arabiya, Ross mengatakan, bahwa Iran terus melanggar kewajiban JCPOA sebagai bagian dari upaya untuk membangun tekanan pada AS.
"Sejauh mana Iran terus melanggar kewajiban tersebut, berdasarkan premis bahwa mereka mungkin mencoba untuk menekan pemerintah agar tidak hanya bertindak lebih dulu, tetapi untuk mengurangi lebih banyak sanksi dan pemerintah mungkin memikirkannya," katanya.
"Saya melihat ini sebagai bagian dari upaya untuk membangun tekanan pada AS, dan AS memperjelas bahwa mereka akan kembali ke JCPOA tetapi harus dalam bentuk paket," lanjut mantan diplomat tersebut.
Ross mengatakan Iran memiliki "sekitar 12 kali jumlah uranium yang diperkaya rendah di tangan dan mereka diizinkan berdasarkan ketentuan kesepakatan."
"Mereka sedang memasang, mereka telah memasang empat kaskade sentrifugal canggih. Mereka seharusnya tidak memasang sentrifugal canggih sebelum tahun 2025," tambahnya.
"Pemerintahan Biden ingin melihat JCPOA dipulihkan dalam semacam ketenangan untuk dasar yang tenang, didirikan di dalam kawasan sehingga risiko perang di kawasan itu turun. Ia tidak naik," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: