Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Lewati Selat Taiwan Karena Cari Aman, HMS Queen Elizabeth Malah Dikritik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 15 April 2021, 15:35 WIB
Tak Lewati Selat Taiwan Karena Cari Aman, HMS Queen Elizabeth Malah Dikritik
HMS Queen Elizabeth/Net
rmol news logo Kapal induk Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Queen Elizabeth menghindari rute pelayaran melalui Selat Taiwan untuk menghindari ketegangan.

Dilaporkan The Telegraph pada Kamis (15/4), HMS Queen Elizabeth akan melakukan perlayaran perdana melalui Laut China Selatan.

Nantinya ia akan berlayar ke timur, menuju ke Jepang untuk melakukan latihan bersama dengan militer Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Kapal tersebut diperkirakan akan dikerahkan paling cepat pada 23 Mei, di mana ia akan berlayar melalui Terusan Suez dan melewati Singapura. Rencananya akan tiba di Singapura pada musim panas ini.

Namun pemilihan rute tersebut dikritik oleh mantan pemimpin konservatif, Sir Iain Duncan Smith.

Smith menyebut pemerintah dan Angkatan Laut Kerajaan perlu memikirkan kembali perjalanan tersebut. Lantaran pelayaran melalui Selat Taiwan akan menunjukkan sikap Inggris yang menolak agresivitas China.

"Mereka perlu menyelesaikan proses ini dengan memberi tahu orang China bahwa mereka tidak menyetujui tindakan mereka yang sangat agresif terhadap tetangga mereka dengan berlayar melalui Selat Taiwan," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Komite Pemilihan Pertahanan Tobias Ellwood. Ia mengatakan bahwa tujuan dasar dari perjalanan kelompok kapal induk ke Indo-Pasifik adalah untuk melawan otoriterisme China.

“Banyak yang akan bertanya-tanya bagaimana kunjungan kapal induk ke Laut China Selatan akan mengubah perilaku China. Jelas itu tidak akan dan sebaliknya, kami mengubah perilaku kami," ujarnya.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun Taiwan mengaku sebagai negara yang merdeka.

Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan meliputi wilayah tersebut, terlebih dengan adanya campur tangan AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA