Beijing juga bersiap untuk meninjau kemungkinan ancaman yang ditimbulkan dari pembuangan air tersebut ke Samudra Pasifik terhadap makanan dan produk pertanian.
Jurubicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng pada Kamis (15/4) menyatakan keprihatinannya atas keputusan sepihak Jepang tersebut.
"Kami akan mengikuti perkembangan situasi dan menilai kemungkinan ancaman yang ditimbulkan terhadap keamanan pangan terkait dan produk pertanian serta perdagangannya, untuk memastikan keamanan konsumen China," kata Gao, seperti dikutip
Reuters.
Pada hari yang sama, kementerian luar negeri China mengatakan Beijing memiliki sikap yang sama dengan Korea Selatan yang menentang tindakan Jepang.
Menurut rencana, Jepang akan membuang lebih dari 1 juta ton air yag terkontaminasi ke laut dari PLTN Fukushima yang lumpuh akibat gempa dan tsunami 2011.
Sebelum pembuangan, Jepang akan menyaring air tersebut untuk menghilangkan isotop berbahaya. Butuh waktu sekitar dua tahun untuk menyelesaikan proses tersebut.
Rencana tersebut mendapat tentangan langsung dari tetangganya Korea Selatan, Cina dan Taiwan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: