Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ditinggal AS Dan NATO, Misi PBB Di Afghanistan Akan Tetap Bertahan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 16 April 2021, 08:49 WIB
Ditinggal AS Dan NATO, Misi PBB Di Afghanistan Akan Tetap Bertahan
UNAMA/Net
rmol news logo Meskipun Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya di NATO akan segera menarik pasukan mereka, namun PBB akan mempertahankan misi politik dan kemanusiaannya di Afghanistan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Jurubicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric mengatakan bahwa kepergian pasukan tersebut akan berdampak pada Afghanistan secara keseluruhan.

"Kami akan terus mempelajari situasinya, tetapi pekerjaan kami di Afghanistan akan terus berlanjut," ujarnya pada Kamis (15/4), seperti dikutip AFP.

Dujarric mengatakan, PBB telah hadir dalam tujuan pembangunan kemanusiaan di Afghanistan untuk waktu yang sangat lama, dan akan terus berada di sana untuk membantu rakyat Afghanistan.

Kendati begitu, PBB akan menyesuaikan diri dengan situasi di lapangan.

Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) adalah operasi politik kecil yang terdiri dari sekitar 1.200 karyawan, yang sebagian besar adalah warga negara Afghanistan, dan tidak termasuk pasukan penjaga perdamaian.

Dengan memasukkan semua badan PBB, total kehadiran organisasi di Afghanistan berjumlah sekitar 4.000 orang, sekitar 75 persen di antaranya adalah orang Afghanistan.

Ada dua utusan PBB untuk Afghanistan, yaitu Deborah Lyons dari Kanada yang merupakan kepala UNAMA, dan diplomat veteran Prancis Jean Arnault yang ditunjuk untuk membantu pencapaian solusi politik untuk konflik tersebut.

Presiden Joe Biden pada Rabu (14/4) mengumumkan penarikan tanpa syarat pasukan AS dari Afghanistan dengan tenggat waktu 11 September, yang dimulai pada 1 Mei.

AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Afghanistan, turun dari lebih dari 100.000. Ribuan lagi bertugas sebagai bagian dari pasukan NATO yang berkekuatan 9.600 orang, yang juga akan mundur pada saat yang sama. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA