Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menkes Thailand Sarankan Pelarangan Penjualan Minuman Beralkohol Daripada Lockdown

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 16 April 2021, 09:56 WIB
Menkes Thailand Sarankan Pelarangan Penjualan Minuman Beralkohol Daripada Lockdown
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Chanvirakul/Net
rmol news logo Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Chanvirakul, dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa saat ini pemerintah yakin masih dapat mengatasi krisis Covid-19 tanpa perlu memberlakukan lockdown.

Pernyataan tersebut disampaikan menteri usai melakukan pertemuan komite nasional untuk penyakit menular pada Kamis (15/4) waktu setempat.

"Kami tidak melihat ada gunanya memberlakukan lockdown untuk saat ini," ujarnya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (16/4).

“Siklus penyakit (saat ini) baru dua minggu dan kami telah memiliki kerjasama yang baik dari semua pemangku kepentingan. Yang perlu kami lihat sekarang adalah mobilitas yang lebih sedikit. Jika kami bisa melakukannya, kami pasti akan melihat penurunan jumlah infeksi baru dengan bulan depan," lanjutnya.

Alih-alih melakukan lockdown, panitia memutuskan untuk menyarankan kepada pemerintah agar melarang minuman beralkohol di restoran secara nasional dan melarang pertemuan massal, termasuk meminta sekolah dan universitas di seluruh negeri untuk melakukan semua kursus mereka secara online.

Disimpulkan bahwa 18 provinsi harus diklasifikasikan sebagai wilayah kendali akhir (zona merah): Bangkok, Chiang Mai, Chon Buri, Samut Prakan, Prachuap Khiri Khan, Samut Sakhon, Pathum Thani, Nakhon Pathom, Phuket, Nakhon Ratchasima, Nonthaburi, Songkhla, Tak, Udon Thani, Suphan Buri, Sa Kaeo, Rayong dan Khon Kaen.

Anutin mengatakan komite secara luas menyetujui serangkaian tindakan untuk mengendalikan penyakit, termasuk memerintahkan agar restoran tutup pada jam 9 malam di provinsi zona merah dan jam 11 malam di tempat lain. Penjualan alkohol di restoran harus dilarang di seluruh negeri, kata anggota.

Proposal lain termasuk larangan pesta dan pertemuan lebih dari 50 orang, melarang semua kelas tatap muka dan menutup taman hiburan, bahkan termasuk area rekreasi di dalam department store.

Proposal tersebut akan dibahas pada pertemuan Pusat Administrasi Situasi Covid-19 hari Jumat (16/4), yang akan dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha. Jika diterapkan, langkah tersebut akan efektif hingga akhir bulan ini.

Sejak 1 April, Covid-19 telah dilaporkan di 75 provinsi, hanya menyisakan dua provinsi selatan Ranong dan Satun yang tidak tersentuh.

Bangkok bulan ini mencatat jumlah kasus Covid baru tertinggi setiap hari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA