Dalam pernyataannya, Sreng juga memastikan bahwa pengiriman bahan makanan tetap lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu dia juga kembali meminta kontribusi dari masyarakat untuk ikut berperan mengakhiri pandemi.
"Tolong jangan khawatir, penting untuk bergabung dengan Pemerintah Kerajaan untuk mencegah penyebaran Covid-19 karena transportasi dari Kandal ke Phnom Penh masih normal sehingga persediaan makanan mencukupi," ujarnya, seperti dikutip dari
Khmer Times, Jumat (16/4).
Kamboja melakukan penguncian virus corona di Phnom Penh dan distrik satelit ibu kota pada hari Kamis (15/4) dalam upaya untuk menahan lonjakan kasus virus corona di negara yang hingga saat ini sebagian besar berhasil menahan infeksi.
Di bawah penguncian, yang diumumkan Perdana Menteri Hun Sen pada Rabu malam, kebanyakan orang dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk pergi bekerja, membeli makanan atau untuk perawatan medis.
Dalam pesan suara yang diposting di halaman Facebook resminya, Hun Sen memperingatkan Kamboja berada di ambang "lembah kematian" dan mendesak orang untuk bekerja sama untuk menghindari bencana.
"Tujuan dari lockdown adalah untuk memerangi penyebaran Covid-19 dan penutupan ini bukan untuk membuat orang mati atau menderita," ujarnya.
Kamboja masih menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki kasus virus corona paling kecil di dunia. Namun, dalam dua bulan terakhir kasus melonjak hampir sepuluh kali lipat menjadi 4.874 dengan 36 kematian yang tercatat, menurut
Reuters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: