Lebih dari 100 orang berkumpul di dekat kediaman Presiden Argentina Alberto Fernandez pada Kamis (15/4).
Pengunjuk rasa yang sebagian besar anak-anak membawa genderang dan barang-barang untuk dipukul agar bisa menghasilkan bunyi, sementara yang lainnya membunyikan klakson mobil.
"Pendidikan adalah hak kami! Jangan tutup sekolah!" seru mereka, seperti dikutip
Sputnik.
"Kami ingin sekolah!" begitu tulisan poster yang mereka bawa.
Sehari sebelumnya, Rabu (14/4), Fernandez mengumumkan pembatasan baru terkait Covid-19, termasuk menutup sekolah selama dua pekan dan kembali ke pelajaran daring atau yang dikenal pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Jam malam juga diberlakukan di Buenos Aires dari pukul 8 malam hingga 6 pagi.
Menurut Fernandez, dalam sebulan terakhir, jumlah penularan di Argentina meningkat lebih dari dua kali lipat, kebanyakan terkonsentrasi di daerah ibukota dan sekitarnya.
Untuk itu, pembatasan diperlukan setidaknya hingga akhir April.
Argentina telah mencatat lebih dari 2,62 juta kasus Covid-19 ini, dengan sekitar 59.000 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: