Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IMF: Keadaan Ekonomi Amerika Latin Pasca Pandemi Tidak Akan Membaik Hingga 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 16 April 2021, 13:04 WIB
IMF: Keadaan Ekonomi Amerika Latin Pasca Pandemi Tidak Akan Membaik Hingga 2024
Ilustrasi/Net
rmol news logo Dana Moneter Internasional atau IMF dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa Amerika Latin telah tertinggal dari seluruh dunia dalam hal pemulihan krisis pasca pandemi. Dan parahnya, hal tersebut akan menyebabkan keadaan ekonomi mereka tidak akan kembali ke tingkat sebelum pandemi hingga 2024.

"Krisis kesehatan berkelanjutan yang disebabkan oleh Covid-19 tetap menjadi perhatian, dan meskipun pertumbuhan telah meningkat, dibantu oleh pemulihan yang lebih kuat di mitra dagang, kawasan tersebut akan membutuhkan 'suntikan jangka pendek' dari dukungan," kata Alejandro Werner, kepala Departemen Belahan Bumi Barat IMF, seperti dikutip dari AFP, Jumat (16/4).

"Perekonomian kawasan itu mengalami kontraksi sebesar 7,0 persen pada tahun 2020, yang paling tajam di dunia dan jauh melebihi perlambatan ekonomi global sebesar 3,3 persen," kata Werner dalam sebuah posting blog.

Pertumbuhan regional diperkirakan akan pulih sebesar 4,6 persen, di bawah perkiraan 5,8 persen untuk pasar negara berkembang lainnya kecuali China, menurut prospek ekonomi regional terbaru.

"Pendapatan per kapita tidak akan mengejar tingkat sebelum pandemi hingga tahun 2024, yang mengakibatkan kerugian kumulatif 30 persen relatif terhadap tren pra-pandemi," kata Werner.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa, akan terjadi peningkatan kemiskinan kepada sebanyak 19 juta orang, pun ketimpangan yang juga meningkat, dengan perempuan dan pekerja berpendidikan rendah yang paling terkena imbas.

“Pandemi juga akan meninggalkan kerusakan jangka panjang pada sumber daya manusia akibat penutupan sekolah yang lebih lama dibandingkan di daerah lain,” katanya.

Werner mengatakan pemerintah dengan sumber daya yang cukup harus terus mendukung program untuk ekonomi mereka, sementara mereka yang memiliki anggaran ketat "harus memprioritaskan kembali pengeluaran untuk perawatan kesehatan dan dukungan untuk rumah tangga, dan bekerja untuk menciptakan ruang fiskal tambahan."

Rencana stimulus besar-besaran AS telah membantu mendukung manufaktur di Meksiko, dan kemungkinan akan memberikan dorongan bagi ekonomi Amerika Tengah juga, katanya.

Tetapi kebangkitan virus baru-baru ini di Brasil, Chili, Paraguay, Peru dan Uruguay, dikombinasikan dengan peluncuran vaksin yang lambat di sebagian besar negara kecuali Chili, "membayangi prospek jangka pendek."

Di Karibia, ekonomi yang bergantung pada pariwisata "akan menjadi yang terakhir pulih (hanya pada tahun 2024) karena lambatnya pemulihan pariwisata," kata Werner. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA