Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Retno: Semua Negara Harus Menolak Penimbunan, Nasionalisasi Dan Politisasi Vaksin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 16 April 2021, 14:49 WIB
Menlu Retno: Semua Negara Harus Menolak Penimbunan, Nasionalisasi Dan Politisasi Vaksin
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Net
rmol news logo Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menolak dengan tegas penimbunan, nasionalisasi, dan politisasi vaksin.

Penegasan itu disampaikan oleh Retno ketika menghadiri pertemuan GAVI-COVAX Facility bertajuk “Investment Opportunity” yang digelar secara virtual pada Kamis (15/4).

Menurut Retno, terjadi kesenjangan vaksinasi antara di negara berpenghasilan tinggi dan rendah.

Data menunjukkan, hampir 1 dari 4 penduduk di negara berpendapatan tinggi telah divaksin, sedangkan di negara berpenghasilan rendah baru 1 dari 500 orang yang sudah divaksin.

"Seluruh negara harus bersatu menolak penimbunan dan nasionalisme vaksin. Politisasi vaksin juga harus dihilangkan, karena berpotensi menyebabkan perpecahan geopolitik," tegas Retno, seperti dikutip dari situs resmi Kemlu, Jumat  (16/4).

Pada kesempatan yang sama, Retno juga mengapresiasi pengiriman 38 juta dosis vaksin Covid-19 ke 100 negara di 6 benua melalui skema COVAX Facility.

Ia menyebut, pengiriman itu menjadi bukti multilateralisme dapat membuahkan hasil yang konkret. Namun Retno memperingatkan bahwa perjuangan untuk melawan pandemi belum berakhir.

"COVAX Facility memerlukan dukungan dari kita semua, dan setiap negara bertanggung jawab untuk memastikan akses yang setara terhadap vaksin. Setiap pihak harus lebih berani berkomitmen dan beraksi untuk memastikan terlaksananya produksi dan distribusi vaksin secara tepat waktu, serta peningkatan skala produksi vaksin," jelasnya.

"Ini bukan sekadar kewajiban moral, tapi sebuah kepentingan bersama untuk memastikan semua orang aman. Solidaritas global harus dikedepankan," tekan Retno.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala negara, pejabat tinggi negara, organisasi internasional, hingga perusahaan-perusahaan besar di bidang farmasi.

COVAX Facility memiliki tujuan untuk memenuhi target penyediaan 1,8 miliar dosis vaksin Covid-19 pada 2021. Untuk mencapai target, masih dibutuhkan dana tambahan setidaknya sebesar 2 miliar dolar AS.

Pertemuan tersebut telah membuahkan hasil konkret berupa komitmen pendanaan hampir mencapai 400 juta dolar AS dari Swedia, Norwegia, Belanda, Liechtenstein, Portugal, Jerman, dan Bill and Melinda Gates Foundation.

Kampanye penggalangan dana ini akan terus dilakukan, antara lain melalui pertemuan GAVI COVAX AMC Summit yang akan digelar di Jepang pada bulan Juni 2021, dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA