Pada Januari, Elon Musk telah mendaftarkan Tesla di India dan memilih Bengaluru untuk menjadi pusat R&D perusahaan.
Keputusan tersebut memang telah ditunggu-tunggu oleh New Delhi yang berusaha untuk mengembangkan kendaraan listrik (EV).
Melihat peluang, Menteri Transportasi Nitin Gadkari juga mengajak Musk untuk mulai memproduksi mobil Tesla di India.
Menurut Gadkari, ekonomi India sudah layak untuk rencana tersebut. Apalagi Tesla sudah mendapatkan beberapa komponen mobil dari India.
Ajakan Gadkari muncul selama dialog yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, dan dilaporkan oleh
Times Now pada Jumat (16/4).
"Saya akan menyarankan Tesla, ini akan menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk memulai fasilitas manufaktur di India," ujar Gadkari.
Ia mengatakan, semakin cepat Tesla memproduksi mobil listrik di India akan semakin baik. Lantaran dalam dua tahun ke depan, India mungkin akan memiliki merek lain yang menjadi pesaing Tesla.
"Saya menyarankan agar Anda mulai memproduksi sedini mungkin. Ini akan bermanfaat bagi Anda," ucapnya.
Sambil mendorong inisiatif "Make in India", Gadkari juga menyebutkan peluang ekspor Tesla dari negara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pemain teknologi yang berbasis di AS seperti Qualcomm dan Apple telah menggelontorkan miliaran dolar untuk mendirikan fasilitas manufaktur di India.
Seperti pada 2019, Apple mulai mengekspor iPhone "Made in India" ke seluruh dunia.
Perdana Menteri Narenda Modi memang telah memfokuskan perhatian untuk menarik sebanyak mungkin pabrikan dari seluruh dunia untuk mendirikan pusat produksi di India.
Pada Februari tahun lalu, kabinet Modi menyetujui skema Product Linked Incentive (PLI) baru senilai 1 miliar dolar AS yang bertujuan untuk lebih menarik produsen teknologi ke India.
Kemudian pada April tahun lalu, skema PLI yang disetujui pemerintah ditujukan untuk pembuat ponsel dan komponen menghasilkan produksi senilai 4,8 miliar dolar AS, menciptakan 22.500 pekerjaan dan menghasilkan sekitar 179 juta dolar AS dalam investasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: