Kedatangan vaksin tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Carlos Alvarado pada Kamis (15/4) waktu setempat.
Ini merupakan kedua kalinya Venezuela menerima kiriman vaksin Sputnik V, sebelumnya negara Amerika Latin itu telah memperoleh 250.000 vaksin buatan Rusia tersebut.
Selain vaksin Rusia, Venezuela juga telah menerima kiriman 500.000 dosis suntikan yang dikembangkan oleh Sinopharm China, yang sejauh ini telah diberikan kepada pejabat publik, petugas kesehatan, guru, dan beberapa warga senior.
"Putaran vaksin baru juga akan diberikan kepada petugas pemadam kebakaran, personel perlindungan sipil, dan pekerja yang membawa oksigen ke rumah sakit," kata Alvarado, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (16/4).
“Mereka bukan bagian dari sektor kesehatan, tapi mereka terpapar,†ujarnya.
Pemerintah Presiden Nicolas Maduro akhir pekan lalu mengatakan telah membayar 64 juta dolar AS untuk menutupi kebutuhan vaksin melalui sistem COVAX.
Hingga saat ini, Venezuela telah melaporkan 178.094 kasus virus korona dan 1.834 kematian, menurut angka resmi.
Para dokter dan ilmuwan mengaitkan angka yang relatif rendah dengan kombinasi tindakan penguncian awal oleh pemerintah Maduro serta kekurangan bahan bakar kronis pada tahun 2020 yang secara signifikan membatasi mobilitas warga.
Beberapa dokter juga percaya bahwa angka yang rendah adalah hasil dari pengujian terbatas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: