"Simpati kami yang paling tulus adalah kepada semua yang terkena dampak tindakan kekerasan yang tidak masuk akal ini. Keamanan anggota tim kami adalah prioritas utama kami, dan kami sepenuhnya bekerja sama dengan otoritas penyelidik," kata pihak FedEx, dikutip dari
CNN.
Penembakan terjadi di Stasiun FedEx, di Mirabel Road, Indianapolis, Indiana. Fasilitas ini terletak di sisi barat daya kota dekat Bandara Internasional Indianapolis.
Dengan luas 300.000 kaki persegi, stasiun itu adalah tempat untuk menyortir paket. Ada sekitar ratusan pekerja yang menangani paket serta manajer operasional yang bekerja dalam beberapa shift sepanjang hari., menurut laporan IndyStar.
FedEx memang melarang karyawan membawa ponselnya saat bekerja. Sehingga ketika penembakan terjadi, tidak ada yang bisa menghubungi pihak manapun termasuk kepada keluarga.
Perusahaan tersebut mengatakan mereka sedang mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut setelah penembakan Kamis.
Juru bicara FedEx belum mau berkomentar mengenai kebijakan tidak membolehkan membawa ponsel saat ditanya oleh IndyStar.
Sementara itu pihak keluarga korban menjadi saat panik ketika mengetahui peristwa tersebut dari aparat dan media massa.
'Saya tidak tahu apakah dia baik-baik saja," kata salah satu keluarga yang sedang menunggu kabar.
Perwakilan AS Andre Carson, yang distriknya mencakup Indianapolis, men-tweet bahwa dia patah hati oleh penembakan massal itu.
"Saya sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang setempat untuk mendapatkan semua rincian serangan itu dan kantor saya siap membantu semua orang yang terkena dampak sebisa kami," katanya.
Anggota keluarga Karli Smith, korban termuda, 19 tahun, mengatakan bahwa Smith terakhir kali berhubungan dengan keluarganya sebelum pukul 11, di malam peristiwa itu terjadi. Sebelum ia memulai shift-nya dan masih bisa menggunakan ponsel.
Dominique Troutman, saudara perempuan Smith, mengatakan di media sosial bahwa ia menunggu berjam-jam di Holiday Inn untuk mendapatkan kabar terbaru dari Smith.
“Kata-kata bahkan tidak bisa menjelaskan perasaanku. ... Saya sangat terluka," kata Troutman dalam posting Facebook Jumat malam.
Chairman dan Chief Executive Officer FedEx, Frederick Smith, menyebut penembakan itu sebagai "tindakan kekerasan yang tidak masuk akal".
"Ini adalah hari yang menghancurkan, dan kata-kata sulit untuk menggambarkan emosi yang kita semua rasakan," tulisnya dalam email kepada karyawan.
Kurang dari 24 jam setelah penembakan massal terbaru yang mengguncang AS itu, aparat merilis nama-nama korban.
Diketahui, empat dari mereka adalah anggota komunitas Sikh Indianapolis.
Serangan itu merupakan pukulan lain bagi komunitas Asia-Amerika sebulan setelah enam orang keturunan Asia tewas dalam penembakan massal di lokasi spa di Atlanta dan di tengah serangan yang sedang berlangsung terhadap orang Asia-Amerika selama pandemi virus corona.
Koalisi Sikh yang berbasis di New York, yang menggambarkan dirinya sebagai organisasi hak sipil Sikh terbesar di Amerika Serikat, mengatakan pihaknya mengharapkan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan penuh.
Direktur eksekutif koalisi, Satjeet Kaur, mengatakan lebih dari 8.000 Sikh-Amerika tinggal di Indiana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.