Hal itu diungkap oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sangrat pada Sabtu (17/4), seperti dimuat
Reuters.
Pertemuan itu akan menjadi kunjungan luar negeri pertamannya sejak junta melancarkan kudeta pada 1 Februari.
Namun pihak junta belum mengonfirmasi terkait kehadiran Min Aung Hlaing dalam pertemuan khusus ASEAN yang akan membahas situasi di Myanmar tersebut.
KTT ASEAN dilakukan untuk membahas gejolak yang terjadi di Myanmar setelah junta merebut kekuasaan pada 1 Februari.
Sejak saat itu, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut 728 orang meninggal akibat kekerasan dari aparat keamanan selama unjuk rasa.
Kehadiran Min Aung Hlaing sendiri tampaknya akan menjadi kontroversi. Terlebih saat ini pemerintahan sipil Myanmar yang digulingkan telah membentuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).
NUG dibentuk pada Jumat (16/4) oleh anggota parlemen yang digulingkan, termasuk Aung San Suu Kyi dan para pemimpin protes anti-kudeta dan etnis minoritas.
Mereka menegaskan bahwa pihaknya merupakan perwakilan yang sah dari Myanmar dan meminta pengakuan dari ASEAN.
NUG juga dilaporkan telah meminta ASEAN membatalkan partisipasi Min Aung Hlaing, alih-alih mengundangnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: