Departemen Penjara pada Sabtu (17/4) mengumumkan, tahanan yang dibebaskan lebih banyak adalah mereka yang ditahan sebelum insiden kudeta militer pada 1 Februari.
"Para tahanan ini kebanyakan dari sebelum 1 Februari, tetapi ada juga beberapa yang dipenjara setelahnya," ujar jurubicara Departemen Penjara Kyaw Tun Oo, seperti dikutip
AFP.
Berdasarkan data dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebanyak 3.141 orang telah ditangkap oleh junta sejak kudeta militer.
Mereka yang ditahan adalah para aktivis pro-demokrasi hingga pejabat pemerintahan sipil, termasuk pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.
Setelah militer merebut kekuasaan, situasi di Myanmar terjun ke dalam kekacauan. Aksi protes warga dibalas oleh kekerasan aparat keamanan. AAPP menyebut 728 orang tewas sejak kudeta.
Pada Jumat (16/4), para pemimpin politik, termasuk anggota parlemen yang digulingkan, mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).
Di Mandalay, para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk mendukung NUG.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: