Hal tersebut dipastikan oleh salah seorang pejabat AstraZeneca, yakni Sarah Walters yang merupakan manajer negara Austria AstraZeneca dalam sebuah wawancara dengan surat kabar
Kurier dan dimuat ulang oleh
Reuters akhir pekan ini (Minggu, 17/4).
"Sementara itu, AstraZeneca dan Universitas Oxford telah memulai modifikasi vaksin untuk varian Afrika Selatan dan kami berharap vaksin itu akan siap pada akhir tahun ini, jika diperlukan," kata Walters.
Dia menyebut bahwa saat ini pihaknya tengah menghadapi tantangan, terutama dalam kendala pengiriman dosis vaksin di Uni Eropa serta proses kompleks dalam memproduksi vaksin.
"Kami harus bekerja tanpa menyimpan cadangan. Akibatnya, kami tidak bisa menebus kejadian tak terduga," katanya.
"Kami yakin bahwa kami akan memenuhi komitmen kami untuk mengirimkan 300 juta dosis ke Uni Eropa tahun ini," sambung Walters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: