Begitu penegasan yang dibuat oleh Presiden Iran Hassan Rouhani di sela pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic di Teheran pada Minggu (18/4).
Pada kesempatan yang sama, Rouhani mengecam sanksi ilegal Amerika Serikat dan perang ekonomi terhadap rakyat Iran yang terjadi selama tiga tahun terakhir.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintahan baru di Amerika Serikat telah berjanji untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
"Mengingat perubahan keadaan di tingkat internasional dan kesediaan yang jelas dari pemerintah Amerika Serikat yang baru untuk kembali ke JCPOA, dengan pencabutan sanksi sepenuhnya, suasana baru akan muncul untuk kerja sama Iran dan interaksi ekonomi dengan dunia," kata Rouhani seperti dikabarkan
Press TV.
Dia mengajak negara-negara sahabat untuk mencoba memanfaatkan kesempatan ini.
Sebagai informasi, nasib JCPOA, yang ditandatangani antara Iran dan kelompok negara P5+1, yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan China plus Jerman, masih belum jelas pasca penarikan diri Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump pada tahun 2018 lalu. Sejak saat itu, negeri Paman Sam menjatuhkan sederet sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: