Dalam sambutannya kepada publik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada Minggu (18/4), Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinan atas penumpukan pasukan Rusia baru-baru ini di dekat perbatasan dengan Ukraina. Dia menyerukan upaya untuk meredakan ketegangan dalam konflik yang sudah berlangsung selama tujuh tahun di di timur Ukraina tersebut.
"Saya sangat prihatin melihat peningkatan aktivitas militer," kata Paus Fransiskus.
"Tolong, saya sangat berharap bahwa peningkatan ketegangan dapat dihindari, dan sebaliknya, dibuat gerakan yang mampu meningkatkan kepercayaan timbal balik dan mendukung rekonsiliasi dan perdamaian yang sangat perlu dan diinginkan," sambungnya, seperti dikabarkan
Channel News Asia.
Dia menekankan bahwa kemanusiaan harus ditegakkan di atas segalanya.
"Perhatikan baik-baik situasi kemanusiaan yang berat yang dihadapi penduduk, kepada siapa saya mengungkapkan kedekatan saya dan untuk siapa saya mengundang doa," ujar Paus Fransiskus.
Diketahui bahwa pemerintah Ukraina baru-baru ini mengatakan bahwa Rusia melakukan pelanggaran genctan senjata yang intensif selama beberapa pekan terakhir. Mereka juga menuduh Rusia memicu ketegangan dengan mengerahkan 41 ribu tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina timur dan 42 ribu tentara ke wilayah Krimea.
Di sisi lain, Rusia menuduh tudingan tersebut dengan mengatakan bahwa penambahan pasukan tersebut merupakan bagian dari latihan kesiapan yang diselenggarakan untuk menanggapi ancaman NATO.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: