Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketegangan Di Perbatasan Ukraina, Macron: Harus Ada Garis Merah Yang Jelas Dengan Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 19 April 2021, 11:38 WIB
Ketegangan Di Perbatasan Ukraina, Macron: Harus Ada Garis Merah Yang Jelas Dengan Rusia
Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net
rmol news logo Negara-negara Barat harus mengedepankan dialog dengan Rusia untuk membahas situasi di Ukraina. Namun pada saat yang bersamaan, harus ada garis merah yang jelas yang tidak boleh dilewati oleh Rusia.

Begitu yang disampaikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Associated Press, Senin (19/4).

Macron menegaskan, pihaknya tidak akan pernah menerima operasi militer Rusia di Ukraina. Dengan pengerahan pasukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina, Eropa hharus memberikan sanksi.

“Dan saya pikir kita harus mendefinisikan garis merah yang jelas dengan Rusia. Ini adalah satu-satunya cara untuk menjadi kredibel," ujarnya.

"Saya pikir sanksi saja tidak cukup, tetapi sanksi adalah bagian dari paket," tambah dia.

Pada Jumat (16/4), Macron telah melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Paris. Keduanya mengadakan konferensi virtual dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Macron dan Merkel menuntut penarikan pasukan Rusia yang terkonsentrasi di Rusia barat karena ketegangan dengan Ukraina meningkat.

Menurut Amerika Serikat (AS) dan NATO, penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina merupakan yang terbesar sejak 2014, ketika Moskow mencaplok Krimea. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA