Desakan itu disampaikan oleh Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura pada Senin (19/4), seperti dikutip dari
Reuters.
Sejak dua pekan terakhir, Osaka dan beberapa prefektur lainnya telah berada dalam keadaan "kuasi-darurat" yang ditujukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Namun upaya tersebut tampaknya tidak memberikan hasil yang signifikan sehingga diperlukan tindakan yang lebih tegas.
"Hasil dari tindakan ini seharusnya muncul sekarang, tetapi ketika kita melihat jumlah infeksi dari kemarin, ada 1.220 kasus, yang merupakan rekor tertinggi," kata Yoshimura.
"Layanan medis juga dalam keadaan yang mengerikan, dan kami telah memutuskan bahwa kami memerlukan keadaan darurat," tambahnya.
Jepang saat ini tengah menghadapi tekanan untuk segera mengontrol wabah Covid-19 menjelang Olimpiade Tokyo yang akan dimulai pada 23 Juli nanti.
Pemerintah telah mengumumkan tidak akan menerima penonton dari luar negeri untuk menghindari penyebaran virus.
Selain itu, pihak pernyelenggara juga sudah menyiapkan berbagai pedoman Covid-19 untuk pesta olahraga itu, termasuk menyiapkan ratusan kamar hotel bagi atlet yang mengalami gejala atau bahkan dinyatakan positif terinfeksi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: