Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gantikan Raul Castro, Diaz-Canel: Revolusi Kuba Hidup Dan Sehat Di Tengah Badai Yang Mengguncang Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 20 April 2021, 06:53 WIB
Gantikan Raul Castro, Diaz-Canel: Revolusi Kuba Hidup Dan Sehat Di Tengah Badai Yang Mengguncang Dunia
Hari terakhir Kongres Partai Komunis Kuba PCC pada Senin 19 April 2021/Net
rmol news logo Partai Komunis Kuba resmi memilih Presiden Miguel Diaz-Canel sebagai sekretaris utama partai, di hari terakhir kongresnya, Senin (19/4).

Diaz-Canel menggantikan Raul Castro untuk posisi paling kuat di negara itu, seperti dilaporkan Prensa Latina.

Suksesi menandai akhir dari enam dekade pemerintahan dua bersaudara Fidel dan Raul Castro, yang memimpin revolusi 1959 sayap kiri Kuba. Pada akhirnya, Raul melakukan transisi kepemimpinan kepada yang lebih muda.

Pada pembukaan kongres, Jumat (17/4),  Castro sekali lagi membenarkan bahwa dia menyerahkan kepemimpinan Partai Komunis Kuba yang sangat kuat kepada generasi muda yang penuh semangat.

"Diaz-Canel bukanlah buah dari improvisasi tetapi dari pemilihan yang bijaksana dari seorang revolusioner muda yang memiliki semua yang dibutuhkan untuk dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi," kata Raul Castro, seperti dikutip dari AFP.

Ratusan delegasi berkumpul dalam pertemuan terpenting partai itu, yang berlangsung setiap lima tahun untuk meninjau kebijakan dan memilih kepemimpinan baru, di ibu kota Havana.

Diaz-Canel telah menjabat sebagai presiden Kuba sejak 2018 ketika Castro melepaskan bagian dari portofolio eksekutifnya. Kini, selain kursi kepresidenan, Diaz-Canel yang berusia 60 tahun, juga akan memegang posisi paling kuat di negara itu, sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba PCC, sebuah jabatan yang sebelumnya hanya dipegang oleh Raul Castro dan Fidel.

Para delegasi bangkit dari tempat duduk dan bertepuk tangan saat Díaz-Canel mendekati panggung, memeluk Castro dan berpidato di mana dia mengatakan revolusi Kuba hidup dan sehat di tengah badai yang mengguncang dunia.

Díaz-Canel mengenakan setelan hitam, sementara Raúl Castro mengenakan seragam militer hijau zaitun seperti biasanya. Ketua partai yang baru berjanji untuk berkonsultasi dengan pendahulunya tentang 'keputusan strategis untuk masa depan bangsa'.

“Jenderal militer akan selalu hadir karena dia adalah rujukan bagi setiap komunis Kuba,” kata Díaz-Canel dalam kutipan pidato yang disiarkan di televisi pemerintah Kuba.

Sebelum Raul Castro, Fidel memerintah Kuba selama hampir setengah abad dari 1959 hingga 2006, sebelum ia jatuh sakit.

Sampai saat ini rakyat Kuba masih mengenangnya sebagai sosok revolusioner yang dihormati secara luas, juga sebagai 'ayah' dan penyelamat negara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA