Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Pihak Berperang Rusia di Suriah, Laksamana Muda Alexander Karpov pada Senin (19/4) mengatakan pasukan Rusia menerima informasi bahwa militan teroris mendirikan pangkalan rahasia di timur laut Palmyra.
Pangkalan itu digunakan untuk membuat alat peledak untuk melakukan serangan ke berbagai wilayah.
Karpov mengatakan, lokasi tersebut telah dikonfirmasi, setelahnya Angkatan Udara Rusia mengirim serangan udara ke sana.
"Akibatnya dua tempat penampungan, hingga 200 militan, 24 truk pick-up dengan senapan mesin berat, serta sekitar 500 kilogram amunisi dan komponen untuk membuat alat peledak rakitan hancur," kata Karpov, seperti dikutip
Sputnik.
Menurut Kaprov, kelompok bersenjata ilegal tersebut telah merencanakan serangan teroris dan penyerangan terhadap badan-badan pemerintahan di kota-kota besar. Bahkan diketahui terdapat serangan yang dijadwalkan pada 26 Mei.
Angkatan Udara Rusia telah memainkan peran kunci dalam kampanye militer di Suriah sejak dimulai pada 2015, termasuk kekalahan ISIS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: