Hal tersebut disampaikan juru bicara Azem Bermendao Agouna dalam siaran di televisi pemerintah pada Selasa (20/4) waktu setempat.
"Seruan untuk berdialog dan perdamaian diluncurkan kepada semua warga Chad di dalam dan luar negeri untuk terus membangun Chad bersama," kata Bermendao di televisi, dikelilingi oleh beberapa petugas, seperti dikutip dari
NBC, Rabu (21/4).
"Dewan Transisi Nasional meyakinkan rakyat Chad bahwa semua tindakan telah diambil untuk menjamin perdamaian, keamanan dan ketertiban republik," katanya.
Deby (68) berkuasa dalam pemberontakan tahun 1990 dan merupakan salah satu pemimpin terlama di Afrika. Dia dan tentaranya telah dilihat sebagai sekutu Barat yang dapat diandalkan di wilayah yang bergolak yang dilanda oleh para jihadis.
Negara-negara Barat telah melihat Deby sebagai sekutu dalam perang melawan kelompok ekstremis Islam, termasuk Boko Haram di Danau Chad Basin dan kelompok yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS di Sahel.
Kematiannya merupakan pukulan bagi Prancis, yang telah mendasarkan operasi kontra-terorisme Sahel di ibu kota Chad, N'Djamena.
Chad telah mengumumkan pada Februari pengerahan 1.200 tentara untuk melengkapi 5.100 tentara Prancis di daerah itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.