Wang Wenbin yakin, akan semakin banyak orang yang mempunyai rasa keadilan seperti Maxime Vivas, yang mengatakan kebenaran tentang Xinjiang kepada dunia dan mengungkap kebohongan Barat.
“Desas-desus pada akhirnya akan jatuh, dan kami percaya bahwa semakin banyak orang akan memahami dan menyadari situasi sebenarnya di Xinjiang,†ungkapnya, seperti dikutip dari
Global Times, Selasa (20/4).
Baru-baru ini Vivas mengatakan dalam wawancara, bahwa dia telah menerima ujaran kebencian dan pelecehan di media sosial setelah dia menulis bukunya yang menurutnya mengungkap situasi sebenarnya di Xinjiang.
Berdasarkan dua kunjungannya ke Wilayah Otonomi Xinjiang di China Barat Laut pada 2016 dan 2018, Vivas menggambarkan pengamatannya mengenai upaya anti-terorisme Xinjiang dan perkembangan wilayah tersebut dalam bukunya itu. Juga menganalisis hubungan yang dimiliki oleh US National Endowment for Democracy dengan separatis Kongres Uighur Dunia (WUC) dan beberapa organisasi nonpemerintah seperti Human Rights Watch (HRW).
Vivas juga menyoroti bagaimana organisasi-organisasi ini berkolusi dalam meramu dan menyebarkan tuduhan ‘genosida’ terhadap Xinjiang di China. Buku itu diterbitkan akhir tahun lalu dalam bahasa Prancis.
Dalam bukunya, Vivas mengungkapkan bahwa tidak ada kamp konsentrasi di Xinjiang berdasarkan pengalamannya sendiri di sana, dan bahwa apa yang disebut ‘genosida di Xinjiang’ sama sekali tidak masuk akal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: