Dia mengatakan tidak ada efek samping yang dirasakannya usai melakukan vaksinasi, dan mendesak semua warga lanjut usia untuk diimunisasi, meyakinkan mereka bahwa itu aman.
"Tidak sakit dan juga banyak membantu. Itu melindungi kita semua," kata pria berusia 67 tahun itu tak lama setelah mendapat suntikan di depan media setelah konferensi pers hariannya, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (21/4).
"Saya memohon lagi kepada semua orang dewasa yang lebih tua untuk divaksinasi. Tidak ada risiko," tambah Lopez Obrador, yang melaporkan sehari sebelumnya bahwa penduduk dari 13 kota Meksiko menolak untuk melakukan vaksinasi.
Gumpalan darah yang ditemui pada beberapa kasus, meskipun jarang terjadi tetapi serius, di antara penerima yang lebih muda, telah memengaruhi kepercayaan publik terhadap vaksin AstraZeneca, terutama di Eropa. Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Vaksin tersebut adalah salah satu andalan program imunisasi virus corona di Meksiko, yang jumlah kematian resmi Covid-19 lebih dari 212.000 adalah yang tertinggi ketiga di dunia.
Pemerintahan Lopez Obrador sendiri telah berjanji untuk membuat vaksinasi tersedia secara gratis untuk semua orang.
Sejauh ini, negara berpenduduk 126 juta orang itu telah mengamankan lebih dari 14 juta dosis vaksinasi.
Selain suntikan AstraZeneca, Mexico telah menerima vaksin virus corona dari raksasa obat-obatan AS Pfizer, CanSino dan Sinovac Tiongkok, serta Sputnik V buatan Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: