Dari pantauan koresponden
Sputnik pada Selasa (20/4) waktu setempat, ratusan aktivis berada di sepanjang jalan New York.
Di Brooklyn, kerumunan yang terdiri dari beberapa ratus orang bergerak di sepanjang jalan raya dari arena Barclay Center. Para demonstran, dengan bendera dan spanduk, bergerak di sepanjang jalan raya.
Polisi tampak hanya mendampingi para pengunjuk rasa.
"Jalan siapa? Jalan kita!" seru kerumunan tersebut.
Aksi protes tersebut merupakan tanggapan atas hasil keputusan 12 juri dalam persidangan pembunuhan Floyd pada hari yang sama.
Juri memutuskan bahwa Chauvin, polisi kulit putih, bersalah atas pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan dalam penangkapan mematikan terhadap Floyd, pria kulit hitam, pada tahun lalu.
Pada 25 Mei 2020, Chauvin menangkap Floyd yang dituding menggunakan uang 20 dolar AS palsu di sebuah toko. Ia kemudian memborgol Floyd dan menekan lututnya ke leher pria tersebut selama lebih dari 9 menit.
Chauvin tidak melepaskan lututnya meski Floyd mengerang dan mengaku tidak bisa bernapas.
Kematian Floyd memicu protes massal di sejumlah kota besar di Amerika Serikat, di mana para demonstran mengecam kebrutalan polisi dan menuntut keadilan bagi orang kulit hitam.
Hukuman Chauvin sendiri akan ditetapkan dalam 8 pekan ke depan. Selama itu, ia ditahan dan jaminannya dicabut.
Dengan dinyatakan bersalah atas tiga dakwaan, Chauvin terancam hukuman maksimal 75 tahun penjara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: