Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Turki Bersedia Bersahabat Dengan Mesir, Tapi Tetap Tak Terima Ikhwanul Muslimin Dicap Kelompok Teroris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 22 April 2021, 06:29 WIB
Turki Bersedia Bersahabat Dengan Mesir, Tapi Tetap Tak Terima Ikhwanul Muslimin Dicap Kelompok Teroris
Pemimpin parlemen partai AK Turki, Bulent Turan/Net
rmol news logo Partai penguasa pendukung Presiden Recep Tayyip  Erdogan, Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AK) telah mengusulkan pembentukan kelompok persahabatan parlementer dengan Mesir, sebagai bagian dari upaya Ankara untuk menormalkan hubungan dengan Kairo.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu disampaikan oleh pemimpin parlemen partai AK Bulent Turan pada Selasa (20/4) waktu setempat.

"Hari ini kami akan menyampaikan mosi ke kantor juru bicara parlemen untuk membentuk kelompok persahabatan antara Turki dan Mesir," kata Turan, seperti dikutip dari Reiters, Rabu (21/4).

Bulan lalu, Turki mengatakan telah mulai melanjutkan kontak diplomatik dengan Mesir.

Namun, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam sebuah wawancara pada Selasa (20/4), bahwa Turki tetap menentang pernyataan Mesir yang menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah kelompok  teroris.

“Kami menentang pernyataan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Ini adalah gerakan politik yang mencoba untuk berkuasa melalui pemilihan,” kata Cavusoglu kepada penyiar Turki HaberTurk.

Pekan lalu, Mevlut mengatakan bahwa Turki akan mengirim delegasi ke Mesir pada awal Mei atas undangan Kairo, dan bahwa ia akan bertemu dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry segera.

Hubungan antara kedua negara telah tegang sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi, sekutu Erdogan pada 2013.

Kairo menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Sementara itu, Partai AK yang berakar Islami mendukung pemerintahan Mursi yang berumur pendek di Mesir. Banyak anggota Ikhwanul Muslimin dan pendukung mereka yang melarikan diri ke Turki sejak kegiatan kelompok itu dilarang di Mesir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA