Setelah itu, Chauvin dilaporkan telah ditempatkan dalam pengawasan bunuh diri di penjara Oak Park Heights, satu-satunya fasilitas keamanan maksimum tingkat lima di Minnesota.
Hal itu diungkap oleh seorang jurubicara penjara kepada
Daily Mail pada Rabu (21/4).
Ia mengatakan, Chauvin ditempatkan di satu sel dalam unit pemisahan administrasi fasilitas sebagai tindakan pencegahan keamanan dan keselamatan.
Blok sel tempat Chauvin ditempatkan pun dijaga dengan tingkat maksimum, dengan penjaga akan memeriksa narapidana setiap setengah jam.
Jurubicara itu juga menyebut kontak antara penjaga dan narapidana diminimalkan serendah mungkin.
Pada Selasa (20/4), 12 juri pengadilan memutuskan Chauvin bertanggung jawab atas pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan dalam penangkapan mematikan.
Putusan itu diambil setelah mendengar kesaksian dari 45 saksi, termasuk para pengamat, pejabat polisi, dan ahli medis, seperti dimuat AFP.
Di bawah pedoman hukum Minnesota, Chauvin terancam hukuman 12,5 tahun hingga 40 tahun penjara.
Pada 25 Mei 2020, Chauvin, pria berkulit putih berusia 45 tahun, menekan lulutnya ke leher Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun. Ketika itu Floyd dalam kondisi diborgol dan lehernya ditekan selama lebih dari 9 menit
Sebelumnya Floyd ditangkap karena dituduh menggunakan uang palsu 20 dolar AS untuk membeli rokok.
Kematian Floyd memicu protes terhadap rasisme dan kebrutalan polisi di banyak kota di AS dan di seluruh dunia dengan gerakan "Black Lives Matter".
Chauvin sendiri mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan tingkat dua, dan menyebut insiden tersebut tidak sengaja.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.